Ekonomi Mikro Islam

masnasih.com - Ekonomi Mikro mempelajari tentang perilaku tiap-tiap individu dalam setiap unit ekonomi, yang berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, maupun pemilik sumber daya. Dan juga menjelaskan perilaku industri dalam menentukan jumlah tenaga kerja, kuantias .

Dalam pembahasan ekonomi mikro konvensional didasarkan pada perilaku yang nyata terjadi di setiap unit ekonomi, tanpaadanya batasan syariah, kita tidak akan pernah menemukan bagaimana perilaku seseorang konsumen apabila ia emasukkan unsure pelanggaran, bunga dan kewajiban yang semestinya dikeluarkan, zakat.

Mengapa belajar mikro ekonomi Islam ? kita berharap setelah kita mempelajari mikro ekonomi Islam, keyakinan kita semakin kuat, bahwa mikro ekonomi Islam itu relevan dan dapat diterapkan dalam dunia nyata dengan tujuan dapat menguntungkan kita dan tidak mendzolimi orang lain.

Ekonomi konvensional mengartikan bahwa ilmu ekonomi lahir dari adanya tujuan untuk mengalokasikan sumber daya yang langka. Karena kelangkaan ini maka tiap individu dihadapkan pada beberapa permasalahan. Bagaimana memproduksi, utuk siapa, bagaimana mebagi produksi dari waktu ke waktu serta mempertahakan dan menjaga tingkat pertumbuhan produksi tersebut. Juga adanya keinginan manusia yang tidak terbatas.

Tapi lain halnya dengan ekonomi Islam, para ekonom Muslim menyatakan tidak selamanya kelangkaan dan ketidak terbatasan keinginan manusia menjadi masalah dan perdebatan ekonomi. Baqir as-Sadr berpendapat bahwa sumber daya itu hakikatnya melimpah dan tidak terbatas. Pendapat ini didasarkan pada dalili yangmenyatakan bahwa alam semesta ini diciptakan olej Allah dengan ukuran setepat-tepatnya. “sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”(Al-Qur’an surat Al-Qamar : 49)

Berbeda dengan ekonom Muslim yang menyatakan bahwa masalah ekonomi bukan bersumber dari kelangkaan, tetapi, karena manusia adalah khalifah maka manusia bertaggung jawab untuk mengelolada mengoptimalkan sumber daya yang diberikan oleh Allah, sebab akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak

Kerangka Metodologis Ekonomi Islam

Kebenaran dan Kebaikan

Pertanyaan yang selalu menyertai teori - seberapa jauh teori tersebut benar (mampu mengungkkapkan kenyataan yang hidup didunia nyata/bukti empiris). - pola pikir ini mendominasi hampir setiap proses penentuan kebenaran semua cabang ilmu pengetahuan

Ini yang disebut induksi - ilmuwan menguji hipotesis secara berulang - sehingga hipotesis ditolak atau diterima.

Proses pengujian seperti ini masih dimungkinkan adanya kesalahan sehingga kesimuplan keliru (dalam statistika kesalahan tipe pertama (type I error)) - kekeliruan akibat representasi yang berasal dari keterbatasan sampel - sesuatu yang dikatakan benar belum tentu benar secara mutlak demikian sebaliknya - bisa muncul fakta baru dikemudian waktu.

Proses ini juga dapat memunculkan divergensi antara kebenaran vs kebaikan. Teori benar tapi dari moral tidak baik. Prinsip baik tetapi tidak ada fakta empiris dianggap tidak benar. - teori benar tidak selalu baik, teori baik belum tentu benar menurut fakta.

Dalam Islam kebenaran dan kebaikan mutlak hanya berasal dari Allah - baik ayat qauliyah & kauniyah

Ayat qauliyah sebagian langsung dapat dipahami, sebagian butuh tafsir yang sahih.

Ayat kauniyah sebagai pendukung dan penguat kebenaran ayat qauliyah. Kebenaran ayat ni masih dipengaruhi oleh penafsiran manusia terhadap fenomena sosial dan alam - kebenaran empiris tidak mutlak

Objek Ekonomi Islam

Prilaku ideal atau paling tidak mendekati ideal (sesuai ajaran Islam) dapat diobservasi berapapun sedikit jumlahnya - tetap diyakini sebagai kebenaran sekaligus ilmu.

EI - merupakan manifestasi ajaran Islam dalam prilaku ekonomi baik mulai penentuan tujuan, sikap, analsisi, dan respon terhadap fenomena.

Dalam tataran empiris prilaku EI secara parsial dapat dijumpai pada sekelompok masyarakat Muslim ataupun non muslim.

Pengetahuan - Akal dan Pikiran - Prinsip-Prinsip Ekonomi

Prinsip Mendasar

(Berdasarkan akal & pikiran)

Sistem Ekonomi

  1. Motivasi
  2. Kepemilikan
  3. Pengambilan Keputusan
  4. Implementasi

Prinsip Sekunder

(Berdasarkan akal dan pikiran)

Teori Ekonomi

Studi tentang perilaku ekonomi dari konsumen, produsen dan pemerintah baik mirko maupun makro.

ekonomi

Sumber Ekonomi Islam

(Sumber daya yang Relatif Terbatas dan Kebutuhan yang Terbatas) - Kelangkaan Relative - Masalah Pilihan

Kelangkaan relatif menyebabkan manusia harus efisien dalam menggunakan sumber daya

Kita tidak bisa berlebihan dalam menggunakan sumber daya yang langka

Inefisiensi karena kesalahan dalam penggunaan sumber daya dapat mengakibatkan :
  1. Kemiskinan
  2. Inflasi
  3. Pengangguran
  4. Pertumbuhan negatif

Masalah Ekonomi yang Mendasar

M1:Apa yg harus diproduksi ? Berapa banyak ?

M2: Bagaimana cara memproduksi ?

M3: Bagaimana memberikan penghargaan pada faktor produksi?

M4:Bagaimana cara mengendalikan inflasi & pengangguran ?

M5: Bagaimana mencapai pertumbuhan ekonomi yg positif

Pengetahuan - (Petunjuk Alquan & Hadits dan Akal/Deduksi (Istiqra) Pikiran/Induksi (Istinbat))

Ekonomi Islam

Mikro Ekonomi

  1. Untuk memahami cara kerja pasar (Memperkirakan perubahan harga & jumlah yang diproduksi)
  2. Untuk membuat keputusan personal dan manajerial. (Jika upah naik, akan lebih giat kerja atau tidak ? Jika perusahaan menaikkan harga, apakah yg akan dilakukan oleh pesaing ?)
  3. Untuk mengevaluasi keunggulan kebijakan publik. (Patutkah pemerintah mencegah atau mendorong merger ? Haruskah pemerintah membayar biaya pendidikan kita ?)
Kesimpulan

  • Ilmu Ekonomi mempelajari dan meneliti bagaimana manusia membuat keputusan.
  • Keputusan ekonomi dibuat berdasarkan pengetahuan yang telah dipunyai manusia.
Dalam Islam pengetahuan diperoleh dari 2 sumber, yaitu petunjuk Allah dan Akal & Pikiran.

Ekonomi Mikro

Ilmu Ekonomi Islam adalah studi tentang pilihan-pilihan yg dibuat oleh manusia yang dihadapkan pada kendala kelangkaan relatif (relative scarcity)

Ekonomi Islam (Aspek Syariah dan Aspek Tabi’)

Legal

  1. Wajib
  2. Sunnat
  3. Mubah
  4. Makruh
  5. Haram

Ethical

  1. Mahmudah (Kebajikan)
  2. Ta’awun (Tolong-menolong)
  3. Zuhd (Sederhana)
  4. Amanah (Dapat dipercaya)
  5. Qana’ (Hemat)
  6. Mazmumah (Kejahatan)
  7. Zulm (Kezaliman)
  8. Hasad (Kedengkian)

Hasil Akhir Ilmu Ekonomi

- Biaya peluang

Hukum Penurunan

Hasil

- Analisis marjinal
- Efek menyebar
- Nilai Riil
- Spesialisasi

Alat

  1. Analisa
  2. Ekonomi
  3. Matematika
  4. Statistika

Grafik

Catteries Paribus
Grafik

Sifat Syari’ah

- Aqidah (Iman)

- Akhlak (etika)

- Muamalat (Interaksi)

1. Manusia & Tuhan (Habluminallah)

2. Sesama Manusia (Hablumminannas)

Sumber Syari’ah

  1. Quran
  2. Sunnah
  3. Ijma’
  4. Qiyas
  5. Ijtihad

Tujuan Syari’ah

  1. Pendidikan (Tarbiyah)
  2. Keadilan (‘adalah)
  3. Perlindungan kepentingan umum (Maslahah Al-Amah)
Tujuan Ekonomi Syariah

Baca Artikel Bisnis Lainnya.