Ilustrasi penipuan
masnasih.com - Semakin canggihnya teknologi semakin mempermudah akses informasi sekalipun informasi itu ada di luar negeri. Bagi orang normal tentunya akan memanfaatkan perkembangan teknologi ini dengan baik. Berbeda dengan orang yang stres, dia akan menggunakan teknologi untuk berbuat yang tidak baik demi menghasilkan uang banyak tanpa memikirkan pihak yang dirugikan.

Modus Penipu dan Cara Menghindari Penipuan Lewat Telepon

Pengalaman ketika saya masih menjabat di organisasi kemahasiswaan, menemui masalah ini. Jadi ada penipu yang entah dari mana asalnya dia mengetahui nomor hp ketua organisasi.

Modusnya seperti ini.

Mencari Data Calon Korban

Pertama dia menelpon ketua organisasi dengan mengatasnamakan rektor perguruan tinggi tempat saya kuliah. Ia meminta ketua untuk mengirimkan data pengurus organisasi beserta nomor hpnya untuk keperluan administrasi.

Ketua organisasi menuruti permintaan penipu tersebut tanpa menelusuri lebih lanjut karena memang trik penipu itu tidak memberi kesempatan ketua untuk berpikir, kira-kira begini pernyataannya. "Mas Tolong kirim segera saya tunggu sampai jam sekian." dan memang ketika ketua melihat jam, waktunya hanya beberapa menit lagi dan ketua yang sedang masuk perkuliahanpun izin keluar untuk mengirimkan data pengurus organisasi.

Ketua kekantor dan meminta pengurus untuk mengirimkan data, sejauh ini tidak ada yang curiga dan pengiriman data melalui email sukses.

Menghubungi Calon Korban

Malam harinya penipu itu beraksi. Semua pengurus organisasi di telepon satu persatu dan ada yang tidak ditelepon melainkan disms. Intinya adalah menginformasikan delegasi seminar nasional di surabaya dan di jakarta. Syaratnnya harus memberi tahu rekening bank yang ada atmnya karena akan ditransfer uang.

Tetapi waktu pengambilan uang harus menghubungi si penipu dan akan mendapat intruksi yang intinya penipu itu akan menyedot semua dana dari korbannya dengan mengetahui kode migrasi rekening ketika menghubungi korban di atm.

Kebetulan saat itu kami sedang berkumpul di kantor dan ada salah satu pengurus yang ditelpon. Awalnya pengurus itu percaya, tapi kebetulan dia tidak punya atm dan bilang mau pinjam temen.

Karena penasaran pengurus menanyakan, telpon dari siap, ada keperluan apa dsb. Dari sini kami mulai curiga, dan karena saya dan beberapa pengurus menduga adanya penipuan maka pengurus yang ditelpon kami minta untuk menanyakan lagi siapa dibalik penelpon.

Memblokir dan Mencaci Maki Ketika Gagal

Dan benar saja ketika ditanya tidak ada kepastian dan muter-muter nggak jelas, akhirnya menutup telepon dan memblokir no telepon calon korban.

Semua pengurus yang masih di kantor langsung menyebar informasi ke semua pengurus yang sudah pulang ke rumah masing-masing. Alhamdulillah dari beberapa pengurus yang ditelepon semuanya tidak ada yang tertipu.

Karena penasaran, Kamipun menelusuri dari mana asalahnya, dan kami baru sadar ketika ketua organisasi menceritakan kejadian saat berada di kelas.

Kejadian lainnya adalah teman saya. Kali ini saya tidak melihatnya sendiri. Jadi seperti ini ceritanya.

Menghubungi Calon Korban 2

Modusnya Teman saya ditelepon. Penelpon bilang kalau dia adalah keponakannya. Penipu itu bilang ingin transfer uang yang kebelutan memang bulan sebelumnya teman saya meminta bantuan ke keponakannya.

Karena teman saya tidak punya ATM, maka meminjam ATM temannya padahal sudah tengah malam. Teman saya yang ini memang tidak tahu menahu tentang bank, maka teman yang punya rekening itu diajak ke ATM.

Meminta Kode OTP

Setelah sampai di ATM, calon korban dihubungi penipu dan menanyakan kode otp. Karena tidak tahu maka bertanya sama yang punya kartu ATM, dan yang punya rekening dengan sigap mengambil kartu atmnya dari dalam Mesin ATM karena sudah tahu kalau uangnya terancam hilang.

Kesalahan Calon Korban

Dari dua kejadian tersebut, ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh calon korban yang memang tidak tahu apa-apa.

Kesalahan yang paling parah adalah memberikan informasi pribadinya ke penipu. Biasanya penipu akan mengorek informasi lebih dalam dengan memancingnya melalui pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang tidak jelas dan si korbanlah yang menjelaskannya.

Misalnya,

Contoh Ilmu Gendam

Penipu : Halo mas, benar dengan mas Ogi ketua organisasi bla.. bla.. bla. Saya Pak Haris. Saya butuh data pengurus yang ada no hpnya segera kirim lewat email secepatnya ya. Email saya kirim lewat sms.

Si korban berpikir kalo Pak Haris adalah rektor. Padahal kalau dipikir, rektor nggak bakalan ngurusin hal kayak gitu. Dan si korban langsung menjawab. Iya saya Ogi ketua organisasi bla.. bla.. bla.. Sebentar Pak akan segera saya kirim.

Nah, ini sudah masuk kedalam tipu muslihat penipu, kalau sudah masuk kesini pasti banyak nurutnya karena tidak curiga sama sekali karena harus gerak cepat.

Dengan sedikit pemaparan di atas mungkin Anda sudah ada sedikit gambaran modus penipuan di telepon. Lantas bagaimana cara mengatasinya. Simak baik-baik tips berikut ini.

Waspadai Nomor Telepon Baru

Ketika Anda dihubungi oleh nomor baru sebaiknya waspada. Waspada disini dalam artian harus sadar betul dengan apa yang diminta oleh penelpon diseberang sana. Kalau meminta sesuatu yang bersifat privasi jangan langsung percaya dan menyerahkannya melainkan menelusuri lebih lanjut.

Misalnya meminta data pengurus, maka harus tanyakan ke orang terdekatnya atau kalau mempunyai no hpnya ditelepon untuk memastikan bahwa nomor baru itu bukan penipu.

Kode OTP artinya Penipuan

Jika orang yang menghubungi Anda mengharuskan Anda mempunyai ATM, maka waspadalah. Apalagi ia meminta kode OTP, itu artinya adalah kode rahasia yang bisa digunakan untuk keperluan memindahkan uang antar rekening. Dan jika Anda menyebutkan kode tersebut maka uang yang ada di rekening akan lenyap berpindah ke rekening penipu.

Jadi kalo disuruh menghubungi pas sudah sampai di ATM itu nggak usah diturutin. Cek aja saldonya, kalo nggak ada berarti dia penipu. Kalo mau ngerjain penipunya ya silakan kasih kode yang salah biar tau rasa dia penipu. Hehe..

Jangan Terlalu Aktif dengan Nomor Baru yang Menghubungi Anda

Menghadapi penipu itu harus bersikap tertutup. Jadi jangan memberikan informasi apapun kepada nomor baru, karena dengan memberi sedikit informasi saja, Anda sudah nggak bisa ngelak lagi karena dia akan mengoreksi lebih dalam informasi dari Anda.

Cara yang benar adalah jawab pertanyaan dari nomor baru maksimal ya dan tidak. Jika lebih dari itu maka Anda akan terpengaruh dan dengan sendirinya menyampaikan informasi yang mempermudah penipu bertindak lebih lanjut.

Jawab dengan Bahasa Asing atau Pura-pura Marah

Kalo ada nomor baru jawab aja pake bahasa asing. Penipu akan kebingungan jika tidak tahu dengan bahasa yang Anda sampaikan. Pakai bahasa ngarang bukan bahasa dunia, tetapi bahasa yang Anda karang sendiri.

Alternatif lainnya adalah gunakan nada tinggi dan katakan kalo kamu akan melacak jejak digital penelpon karena sudah mengganggu tidur hehe...

Kesimpulan

Penipuan melalui telepon biasanya bermodus ingin mentransfer sejumlah uang yang sebenarnya adalah ingin meminta kode rahasia yang bisa memindahkan uang dari rekening korban ke rekening pelaku penipuan.

Maka cara mengatasinya adalah dengan selalu waspada ketika dimintai data dan informasi yang bersifat privasi. Karena penipu akan mudah mengelabui kita dengan mengetahui informasi yang lengkap, semakin lengkap semakin mudah menipu.

Maka sebagai penutupan, marilah kita berdoa bersama agar terhindar dan dijauhkan dari kejahatan-kejahatan yang ada di setiap langkah kita. Semoga Bermanfaat.

Jangan lupa Share Artikel ini dan Sampaikan kepada semua orang agar lebih waspada dan terhindar dari segala macam penipuan.

Baca Artikel Tips dan Trik Lainnya.