Gambar Motivasi dan Tujuan Ekonomi

masnasih.com - Di hari yang syahdu ini (hujan penuh dengan kenangan, saya ingin berbagi artikel tentang motivasi dan tujuan ekonomi. Di Artikel ini akan dijelaskan dari awal hingga akhir. Selamat menikamati.

Motivasi dan Tujuan Ekonomi

Pengertian Motivasi

Motivasi adalah harapan, yaitu suatu keinginan yang mengagumkan yang berupa impian untuk mewujudkan apa yang diinginkan serta mengembangkan keyakinan dan rencana untuk mencapai tujuan.

Manfaat Motivasi

  1. Untuk meningkatkan semangat, gairah dan kedisiplinan kerja.
  2. Memupuk rasa memiliki (sense of belonging), loyalitas dan partisipasi.
  3. Meningkatkan kreatifitas dan kemampuan untuk berkembang. 
  4. Meningkatkan produktivitas dan prestasi. 
  5. Meningkatkan kesejahteraan. 
  6. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas, dsb.

Pengertian Motivasi Ekonomi

Motivasi Ekonomi adalah suatu kondisi atau kecenderungan yang mengerakkan manusia untuk berusaha mendapatkan dan mengatur harta baik materil maupun non materil dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup mereka, baik secara individu maupun kolektif, yang menyangkut perolehan, pendistribusian ataupun penggunaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Hadits Tentang Motivasi Ekonomi

“Dari Amir al-Mukminin Abu Hafsh ‘Umar ra. Katanya, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap orang tergantung pada apa yang diniatkannya. Maka barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasulullah, maka hijrahnya itu diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan barangsiapa hijrahnya karena keuntungan dunia yang ingin diperolehnya atau perempuan yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu terhenti pada apa yang ia niat kepadanya.” (HR. Al-Bukhari Muslim)

Niat mempunyai posisi yang penting dalam aktivitas kehidupan umat manusia, sehingga ulama menjadikannya sebagai rukun pertama dalam setiap ibadah.

Niat membedakan antara amal ibadah dan adat kebiasaan. Suatu perbuatan adat keseharian jika diniatkan mengikuti tuntunan Allah dan Rasulullah, maka ia berubah menjadi ibadah yang bernilai pahala.

Niat mempunyai posisi yang penting dalam aktivitas kehidupan umat manusia, sehingga ulama menjadikannya sebagai rukun pertama dalam setiap ibadah.

Niat membedakan antara amal ibadah dan adat kebiasaan. Suatu perbuatan adat keseharian jika diniatkan mengikuti tuntunan Allah dan Rasulullah, maka ia berubah menjadi ibadah yang bernilai pahala.

Dalam melakukan transaksi bisnis, hendaklah seseorang mulai dengan niat yang baik. Suatu perbuatan dikatakan sah apabila niatnya selaras dengan aturan Allah. Niat dan motivasi menentukan sifat dasar yang sebenarnya dari suatu transaksi.

Motivasi dan Asas Hukum Ekonomi Islam

  1. Asas tabad al-manafi’, yaitu asas saling bekerja sama dengan tujuan untuk dapat saling memberikan manfaat menuju kesejahteraan bersama. Sikap dan perilaku saling kerja sama dapat menimbulkan hal-hal positif, seperti terciptanya kehidupan yang harmonis, penuh dengan solidaritas, tolong-menolong, dan menghindari permusuhan, persaingan tidak sehat, intrik politik, dsb. 
  2. Asas pemerataan yang menyangkut prinsip keadilan dalam bidang ekonomi yang menghendaki agar harta tidak dimiliki oleh segelintir orang, melainkan harus terdistribusikan di kalangan masyarakat. 
  3. Asas ‘an taradhin (suka sama suka), yaitu setiap bentuk transaksi ekonomi antar individu atau kelompok harus berdasarkan pada suka sama suka, tidak boleh adanya pemaksaan, intimidasi, penipuan, dsb. Tujuan asas ini adalah tercipta stabilitas ekonomi individu ataupun masyarakat. Kegiatan ekonomi dapat dilakukan tanpa tekanan dari pihak manapun, termasuk oleh negara.
  4. Asas keadilan, yaitu segala bentuk aktivitas ekonomi dilakukan dengan cara yang adil. 
  5. Asas ‘adam al-gharar, yaitu dalam setiap aktivitas dan transaksi ekonomi tidak boleh adanya tipu daya yang menyebabkan kerugian pihak-pihak tertentu sehingga menimbulkan sikap ketidaksukaan. 
  6. Asas al-birr wa al-taqwa, yaitu semua transaksi ekonomi dilakukan dalam rangka untuk melakukan kebajikan dan ketakwaan kepada Allah.
  7. Asas musyarakah, yaitu segala bentuk kerja sama ekonomi harus memberikan manfaat kepada banyak pihak sehingga dalam kepemilikan terhadap harta, terdapat hak orang lain yang juga harus diberikan.

Jenis-jenis Motivasi Ekonomi Islam

  1. Pemenuhan kebutuhan sehingga diperoleh kehidupan yang baik (hayah thayyibah): motivasi manusia dalam memenuhi kebutuhannya harus sejalan dengan maslahah, yaitu dengan cara hidup dalam keseimbangan (ekuilibrium) sebab keseimbangan merupakan sunnatullah.
  2. Penghasilan yang diperoleh dari sumber yang baik dan dalam rangka untuk memperoleh keberuntungan umat manusia (falah): keuntungan ekonomi diperoleh dari sumber yang baik dan tidak hanya dimaksudkan untuk keuntungan duniawi, tetapi juga ukhrawi.
  3. Distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dengan memberikan nilai yang sangat penting bagi persaudaraan dan keadilan sosial ekonomi: menolong orang lain yang membutuhkan sebagai motivasi untuk mencapai kebahagiaan hakiki.
  4. Terciptanya pertumbuhan dan stabilitas ekonomi: meningkatnya kesejahteraan.
  5. Terciptanya keseimbangan pemuasan kebutuhan materiel dan spiritual umat manusia: motif untuk mencari keuntungan dunia dan akhirat sebagai tugas khalifah Allah dalam kerangka ibadah dalam arti yang luas.

Tujuan Ekonomi Islam

  1. Menyediakan dan menciptakan peluang-peluang yang sama dan luas bagi semua orang untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. 
  2. Memberantas kemiskinan absolut dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar bagi semua individu masyarakat. 
  3. Mempertahankan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Demikianlah Artikel tentang Motivasi dan Tujuan Ekonomi. Semoga Bermanfaat.

Baca Artikel Pendidikan Lainnya.