Umar Ismail

masnasih.com - Di postingan kali ini saya akan berbagi tentang tokoh yang terkenal sejak dulu sampai sekarang yaitu Usmar Ismail. Untuk lebih lengkapnya silakan lanjutkan membaca.

Biografi Lengkap Usmar Ismail

Biodata Usmar Ismail
Usmar Ismail (Seorang Pria yang lahir pada tanggal 20 Maret tahun 1921 dan  meninggal pada tanggal 2 Januari tahun 1971 pada usia "49 tahun") ia adalah  seorang sastrawan sekaligus sutradara film di Indonesia. Ia terkenal sebagai pelopor perfilman di Indonesia. Usmar meninggal dunia sebab penyakit stroke.

Pendidikan dan Karier Usmar Ismail

Ia pernah sekolah di HIS, MULO-B, AMS-A II Yogyakarta. Ia mendapat   B.A. di bidang sinematografi dari Universitas California, Los Angeles, Amerika Serikat pada tahun 1952.

Pada masa pendudukan Jepang dia tergabung dalam Pusat Kebudayaan. Pada masa tersebut  pula ia menegakkan  dan menjadi ketua Sandiwara Penggemar "Maya" bareng  El Hakim, Rosihan Anwar, Cornel Simanjuntak, Sudjojono, H.B. Jassin, dll..

Ketika Belanda kembali bareng  tentara Sekutu, ia menjadi anggota TNI di Yogyakarta dengan pangkat mayor.

Ia aktif sebagai pengurus lembaga yang sehubungan  dengan teater dan film. Ia pernah menjadi ketua Badan Permusyawaratan Kebudayaan Yogyakarta (1946-1948), ketua Serikat Artis Sandiwara Yogyakarta (1946-1948), ketua Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta (1955-1965), dan ketua Badan Musyawarah Perfilman Nasional (BMPN). BMPN mendorong pemerintah mencetuskan  "Pola Pembinaan Perfilman Nasional" pada tahun 1967. Ia dikenal sebagai pendiri Perusahaan Film Nasional Indonesia bareng  Djamaluddin Malik dan semua  pengusaha film lainnya. Lalu, ia menjadi ketuanya semenjak  1954 hingga  1965.

Dalam bidang keredaksian dan kewartawanan, ia pernah menjadi pendiri dan redaktur Patriot, redaktur majalah Arena, Yogyakarta (1948), "Gelanggang", Jakarta (1966-1967). Ia pun  pernah menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (1946-1947).

Ia pernah aktif dalam bidang politik. Ia pernah menjadi ketua umum Lembaga Seniman Muslimin Indonesia (Lesbumi) (1962-1969), anggota Pengurus Besar Nahdatul Ulama (1964-1969), anggota DPRGR/MPRS (1966-1969).

Setelah sempat menolong  Andjar Asmara menyutradarai Gadis Desa pada 1949, ia mengawali  debut penyutradaraan film lewat film Harta Karun. Ia dikenal luas secara internasional sesudah  menyutradarai film berjudul Pedjuang pada tahun 1961, yang mendokumentasikan kebebasan  Indonesia dari Belanda. Film ini ditayangkan dalam Festival Film Internasional Moskwa ke-2, dan menjadi film karya anak negeri kesatu  yang diputar dalam pesta rakyat  film internasional.

Di luar bidang-bidang tersebut, ia menjadi orang Indonesia kesatu  yang menegakkan  kelab malam, yaitu  Miraca Sky, di puncak gedung Sarinah pada akhir tahun 1960-an. Di samping  itu, ia pun pernah menjadi pemimpin PT. Triple T.

Pengaruh Usmar Ismail

Ketika mempersiapkan Kafedo, Usmar memberi peluang  dan mendidik anak muda yang punya minat  dalam penyutradaraan film. Melalui program berikut  Nya Abbas Acup masuk ke dunia film. Ia pun  dikenal sebagai pencetak bintang. Nurnaningsih dan Indriati Iskak ialah  dua misal  orang yang karirnya dilejitkannya.

Darah dan Doa dirasakan  sebagai film nasional kesatu  di Indonesia.

Tanggapan Publik

  1. Kritikus film memandang  karya-karyanya, laksana  Enam Djam di Jogja dan Dosa Tak Berampun, berisi  ciri Indonesiawi.
  2. Pada masa penayangannya di Metropole Krisis unik  penonton berjubel sekitar  lima minggu.
  3. Anak Perawan di Sarang Penyamun sempat diboikot peredarannya pada tahun 1962.

Penghargaan Usmar Ismail

Tahun 1962 ia menemukan  Piagam Wijayakusuma dari Presiden Soekarno. Pada tahun 1969 ia menerima Anugerah Seni dari Pemerintah RI. Setelah meninggal dia diusung  menjadi Warga Teladan DKI. Namanya diabadikan sebagai pusat perfilman Jakarta, yaitu  Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Di samping  itu, suatu  ruang konser di Jakarta, yaitu  Usmar Ismail Hall, adalah tempat peragaan  opera, musik, dan teater, yang dinamai cocok  namanya.

Drama

  1. Mutiara dari Nusa Laut (1943)
  2. Mekar Melati (1945)
  3. Sedih dan Gembira (1950)

Daftar  Puisi

Puntung Berasap (1950)

Karya lainnya

  1. Pengantar ke Dunia Film
  2. Usmar Ismail Membawa Film (editor J.E. Siahaan) (1983)

Filmografi

  1. Harta Karun (diangkat dari karya Moliere) (1949)
  2. Tjitra (menurut  naskah dramanya) (1949)
  3. Darah dan Doa (1950)
  4. Enam Djam di Djogja (1951)
  5. Dosa Tak Berampun (1951)
  6. Terimalah Laguku (1952)
  7. Kafedo (1953)
  8. Krisis (1953)
  9. Lewat Djam Malam (1954)
  10. Lagi-Lagi Krisis (1955)
  11. Tamu Agung (1955)
  12. Tiga Dara (1956)
  13. Delapan Pendjuru Angin (1957)
  14. Asrama Dara (1958)
  15. Pedjuang (1960)
  16. Toha, Pahlawan Bandung Selatan (1961)
  17. Amor dan Humor (1961)
  18. Anak Perawan di Sarang Penjamun (1962)
  19. Bajangan di Waktu Fadjar (1962)
  20. Holiday in Bali (1963)
  21. Anak-Anak Revolusi (1964)
  22. Liburan Seniman (menurut  naskah dramanya) (1965)
  23. Ja, Mualim (1968)
  24. Big Village (1969)
  25. Ananda (1970)
Demikianlah Biografi Lengkap Usmar Ismail. Semoga Bermanfaat.

Source Wikipedia

Baca Artikel Inspiration Lainnya.