Hati Tentram Pikiranpun Tenang

masnasih.com - Ketentraman adalah sebuah pencapaian tertinggi di sebuah kehidupan. Semakin berkembangnya zaman masalah semakin kompleks, yang dulu tak ada sekarang ada. Berkembangnya peradaban di dunia juga ikut berkontribusi dalam menambah masalah baru. Hidup yang sebenarnya sangat sederhana menjadi sangat menyulitkan dengan datangnya masalah baru.

Terkadang kita menganggapnya itu adalahs sebuah tantangan. Namun sebenarnya itu adalah kerumitan yang kita buat sendiri, bahkan orang lainpun harus merasakan sesuatu yang kita anggap sebagai tantangan tersebut. Kita membuat sesuatu yang sederhana menjadi rumit. Maka benar jika Allah tidak mempersulit hambanya.

Hati yang tentram karena mengetahui apa yang terjadi. Idealisnya diperlukan sebuah ilmu tingkat tinggi riset dan pengalaman yang banyak untuk mencapai ketentraman hati. Namun di Agama Islam, sudah dijelaskan dari pertama kali masa Islam beribu-ribu tahun silam. Yaitu kitab-kitab para Nabi dan Rasul yang menjelaskannya, terutama dalam Alquran. Ala bidzikrillahi tathmainnul qulub. Hanya dengan berdzikir mengingat Allah SWT hati akan tenang.

Banyak sekali sudut pandang yang bisa dijadikan sebagai pijakan untuk mencapai sebuah ketentraman hati. Dengan mengingat kesalahan yang pernah kita lakukan dan bertobat kita akan mendapatkan ketentraman. Mengingat bahwa cobaan yang datang adalah dari Allah SWT juga hati kita akan tentram. Bertawakal Berserah diri kepada Allah SWT juga akan membuat hati tentram.

Maka Islam itu agama yang sangat luar biasa. Sudah ada petunjuk yang memudahkan kita untuk hidup di dunia. Tak perlu berfilsafat lebih lama, tak perlu riset lebih lama untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada di dunia ini. Dengan mengikuti petunjuk dari Alquran semua permasalahan bisa terselesaikan.

Yang perlu kita lakukan adalah membaca dan berpikir positif tentang kehidupan. Meyakini bahwa semuanya datang dari Allah SWT dan semuanya juga akan kembali kepadaNya. Namun sangat idealis jika hidup di dunia ini ada permasalahan karena masalah yang menggalaukan adalah berlawanan dengan ketentraman, dan kita tahu bahwa di dunia ini Allah SWT menciptakan semuanya berpasang-pasangan dan satu sama lain saling berkaitan dan menjadi sebab adanya sesuatu yang lainnya.

Ada tentram tentunya ada kegalauan, maka tak ada ketentraman tanpa adanya kegalauan. Kita tak akan merasakan sebuah ketentraman ketika kita tak pernah merasakan pahitnya kehidupan. Kita tak akan pernah merasakan kenikmatan ketika kita tak pernah merasakan kesakitan. Kita tak akan pernah bersyukur ketika kita tak mengetahui bahwa anugerah yang luar biasa di dunia ini adalah nikmat yang senantiasa Allah curahkan kepada kita.

Maka masalah, kegalauan, sakit, musibah, cobaan, adalah pengingat kita agar selalu ingat betapa besarnya karunia Allah SWT. Bersyukur, menyadari kesalahan, bertawakkal, dan berusaha untuk terus memperbaiki akan membuat hati kita tentram dan pikiranpun tenang. Tenangnya pikiran menjadi sebuah semangat untuk menjalani kehidupan, semangat beribadah, dan semangat untuk menjadi orang yang semakin baik. Wallahu A'lam.