masnasih.com - Hai, Kamu! Iya, kamu yang sedang membaca tulisanku. Kamu yang sedang membaca tulisan ini. Iya, kamu. Pernahkah kamu merasa gagal? Pernahkah kamu merasa usaha yang kamu lakukan sia-sia? Pernahkah kamu terjatuh dan sulit untuk bangkit? Jika iya, maka nasibmu seperti diriku. Iya, akupun merasakan apa yang kamu rasakan itu. Aku sudah 4 tahun belum juga mendapatkan apa yang aku impi-impikan. Aku sendiri mempunyai impian ingin mempunyai usaha yang bisa untuk mencukupi kebutuhan dan juga menerima lowongan pekerjaan.

4 tahun berproses namun hasil tak kunjung juga. Mungkin jika dibandingkan dengan para ilmuwan pada saat itu, aku ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan usaha mereka. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan sebuah penemuan baru. Ratusan atau bahkan ribuan kali mencoba baru mendapatkan apa yang mereka harapkan. Tentu mereka membutuhkan waktu bukan hanya 4 tahun saja melainkan waktu seumur hidup mereka.

Jangankan seumur hidup, 4 tahun saja rasanya sudah sempoyongan, bukan?

Bisa dikatakan usaha yang kulakukan justru memakan biaya banyak, atau bahasa kasarnya aku merugi.

Namun tentu dengan kegagalan-kegagalan yang telah berlalu aku justru tertantang untuk terus maju. Yang terpenting apapun hasilnya, usaha tetap nomor satu. Semangat harus tetap dikobarkan walaupun terkadang harus terkapar kelaparan.

Kehidupan adalah sebuah proses yang selalu berjalan. Ada kalanya kita berada di atas dan ada kalanya kita harus tergores aspal panas. Awas hati-hati saat kau berada di bawah, ada orang-orang yang telah mempersiapkan bahan olok-olokan, menghancurkan impian masa depanmu, merong-rong semangat juangmu, mencerca dengan perkataan yang pedas, bahkan tak menutup kemungkinan kau dianggap gila.

Semua itu tentu tak serta merta ada tanpa sebabnya. Semua ada mulanya dan semua ada akhirnya. Hal negatif akan muncul karena mereka menganggap jika kita adalah orang yang tidak realistis, terlalu ambisius, tak peduli nasehat orang lain, mimpi terlalu tinggi, dan tentunya semua itu tak pernah masuk di akal mereka.

Mereka tidak salah, namun kita juga tak boleh membenarkannya. Kita punya impian, maka apapun caranya selagi semua tak merugikan orang lain, tak melanggar norma-norma yang berlaku, tetaplah berjuang jangan kasih kendor. Jika awalnya adalah impian, lalu menjadi bahan olok-olokan, maka kita harus mengakhirinya dengan cara yang elegan. Kita harus buktikan bahwa impian yang kita perjuangkan bisa didapatkan. Jangan biarkan diri kita berakhir secara tragis, menyerah dan mengubur impian kita dalam-dalam. Lalu membiarkan orang lain menghancurkan martabatmu, kehormatanmu, dan apapun yang kamu anggap penting. Jika itu terjadi, maka sudah jatuh ketimpa tangga adalah kiasan yang tepat untuk menggambarkan kehancuran dirimu.

Sebelum semua hal negatif terjadi, aku ingin mengajakmu menapaki setiap jejak kegagalan yang pernah terjadi pada hidupku. Mungkin ada banyak lobang yang akan kamu temui, dan lobang-lobang itulah yang harus kau ingat sehingga ketika kau berjalan, kau tak akan terperosok ke dalam lobang-lobang yang pernah menjebakku. Di blog inilah kamu akan menemukan banyak sekali inspirasi-inspirasi yang kutulis dengan sepenuh hati. Selamat menikmati.