masnasih.com - Setiap makhluk yang ada di dunia ini terbatas kecuali makhluk-makhluk yang memang diciptakan tanpa batas, misalnya udara. Namun udara pun tak bisa kita konsumsi semuanya. Kita hanya punya 2 lobang hidung dan kembang kempis sepasang paru-paru. Sedangkan anggota tubuh yang lain tidak terlalu banyak memanfaatkan udara misalnya kulit. Jadi pada intinya saya ingin menyampaikan bahwa semua yang ada di dunia ini serba terbatas.

Keterbatasan adalah bagian dari rahmat Tuhan, juga merupakan kenikmatan yang luar biasa. Bayangkan jika makhluk yang ada di dunia ini mempunyai tenaga yang tak terbatas, buah-buahan tak terbatas, lahan yang tak terbatas, dan segalanya tak terbatas. Bagaimanakah kehidupan dunia ini? Mungkin tak akan ada siang dan malam, entah apa namanya. Mungkin tak akan ada orang tidur, karena kejahatannya juga tak terbatas, kebaikannya juga tak terbatas, perangnya juga tak terbatas. Yah.. semuanya kacau balau.

Jadi keterbatasan itu apa?

Iya, betul. Keterbatasan adalah nikmat, rahmat Tuhan yang begitu Agung. Kasih sayangnya benar-benar ada dan bisa dirasakan walaupun seringkali kita melupakan. Keterbatasan memang indah. Kita bisa hidup damai, menghirup udara segar setiap hari, beristirahat di malam hari, jalan-jalan saat jenuh, dan masih banyak lagi kenikmatan yang tak bisa disebutkan dengan adanya keterbatasan sumber daya.

Sumber daya manusia yang terbatas membuat kita bisa menikmati kehidupan yang penuh dengan kedamaian. Sumber daya alam yang terbatas memaksa kita untuk memanfaatkannya secara bijak, tidak berlebihan. Karena kalau berlebihan efeknya juga tidak baik bagi tubuh kita. Katakanlah kita punya banyak makanan, apakah kita akan memaksakan diri untuk menghabiskannya saat itu juga? Tentu tidak karena tubuh kita mempunyai kemampuan standar layaknya manusia pada umunya.

Kita tak akan pernah menemukan kehidupan di dunia yang mirip seperti di surga. Jika katanya di surga semuanya ada, maka di dunia kita tak akan pernah menyamainya. Di surga hanya ada kebaikan sedangkan di dunia ada kebaikan dan ada kejahatan. Jika pun Tuhan merubah SDM dan SDA di dunia ini menjadi tak terbatas tentunya akan menimbulkan sesuatu yang tak baik bahkan justru menghancurkan dunia.

Maka tak ada kesempurnaan di dunia karena sempurnanya dunia adalah adanya kekurangan itu sendiri. Jika dunia serba ada maka justru tak sempurna karena ada ketidakseimbangan antara satu hal dengan lainnya. Kebaikan dan kejahatan sama-sama kuat. Lalu bagaimana masalah akan terselesaikan?

Adanya keterbatasan atau kekurangan inilah dunia disetting sedemikian rupa, dunia akan berjalan otomatis sesuai dengan programnya. Sedangkan manusia yang ditugaskan menjadi kholifah dimaksudkan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Jadi, bisa dikatakan sempurnanya dunia tercipta, karena adanya korelasi satu sama lainnya. Mereka saling bertautan, sambung menyambung, saling menghormati, saling mendukung, saling mengingatkan, saling mengajak ke dalam kebaikan. Itulah kesempurnaan dunia yang sesungguhnya.

Kesempurnaan dunia akan ada saat semuanya serba terbatas. Dan semua keterbatasan itu patut kita syukuri karena dengan dunia yang serba terbatas ini membuat hidup kita lebih berisi kenikmatan dibandingkan dengan kesengsaraan.