Dalam merencanakan strategi dalam usaha kuliner, bisnis model canvas makanan dapat menjadi rangkuman yang mudah dipahami. Rangkuman ini biasanya digambarkan dalam bentuk tabel, lalu dijelaskan pada tiap kolom agar mudah dipahami.
Sebenarnya, model seperti ini juga digunakan pada berbagai jenis usaha lainnya. Namun untuk ulasan ini, usaha kuliner akan menjadi contoh dalam bagaimana membuat model canvas. Lalu, seperti apa bisnis model canvas yang dimaksud?
Apa itu Bisnis Model Canvas?
Bisnis model canvas adalah business plan yang didesain untuk memberi gambaran tentang strategi dalam usaha. Dinamakan model canvas, karena penyusunannya umumnya dilakukan di atas papan tulis, dengan bentuk seperti tabel.
Tujuan dari menggunakan model canvas ini, adalah untuk mempermudah penggiat usaha muda saat menyusun strategi berbisnis. Selain itu, model ini juga dapat diperlihatkan kepada investor yang tertarik untuk melakukan investasi.
Rangkuman ini merupakan inovasi yang menarik, karena dapat memperpendek strategi usaha hanya pada satu canvas. Penggiat usaha yang belum berpengalaman, juga tidak susah-susah membuat business plan yang sampai beberapa halaman.
Bagaimana Struktur Bisnis Model Canvas Makanan?
Pada desain bisnis model canvas, setidaknya sembilan elemen akan dirancang dan dijelaskan pada tiap kolom. Hal ini juga berlaku pada UMKM seperti katering dan rumah makan. Berikut apa saja elemen-elemen pada bisnis model canvas makanan:
Key activities (aktivitas utama). Kolom ini merangkum hal-hal yang diterapkan pada usaha, mulai dari produk, layanan, dan cara penyajian.
Key partners (mitra kunci). Kolom ini merangkum apa saja pihak ketiga yang mendukung usaha, seperti supplier/vendor bahan makanan.
Value propositions (proposisi nilai). Kolom ini merangkum value dari produk atau makanan yang akan dijualkan.
Customer segments (segmentasi pelanggan/pasar). Kolom ini berisi siapa saja target yang biasanya menyukai produk atau makanan yang dijual.
Customer relationships (hubungan dengan pelanggan). Kolom ini berupa macam-macam penawaran atau diskon pada pelanggan setia.
Key resources (sumber daya utama). Kolom ini merangkum apa saja hal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha, mulai dari pekerja hingga alat masak.
Cost structure (struktur pengeluaran). Kolom ini berisi total pengeluaran/persiapan untuk memulai usaha kuliner.
Channels (sarana pemasaran). Kolom ini berisi apa saja pihak yang dapat memasarkan usaha kuliner tersebut.
Revenue streams (sumber pendapatan). Kolom ini berisi bagaimana darimana saja pendapatan pada usaha.
Begini Contoh Bisnis Model Canvas Makanan yang Digambarkan
Untuk contohnya, mari gunakan usaha jualan burger. Usaha kuliner ini sifatnya fast food, jadi strateginya pun berbeda dari rumah makan konvensional. Berikut penggambaran model bisnis usaha burger tersebut:
Untuk key activities dapat berupa penyajian burger yang cepat, hingga pelayanan yang cepat namun tetap berkualitas.
Untuk memasak burger, maka akan memerlukan supplier daging, roti, dan bahan lainnya. Ini termasuk key partners.
Pada value prepositions, burger yang dijual dapat memiliki berbagai varian rasa dan topping. Burger dapat disantap langsung atau dipesan secara take away.
Target pasar (customer segments) jualan burger dapat meliput anak-anak sekolah hingga pekerja kantoran.
Untuk customer relationships, penjual dapat memberikan penawaran beli dua gratis satu burger mini. Pelanggan setia juga dapat diberikan diskon.
Pada key resources, jualan usaha burger dilakukan di salah satu gerai. Pekerja dipastikan lulus SMA/SMK, dan alat masak berkualitas premium.
Pada cost structure dapat menjabarkan setiap pengeluaran dan modal untuk jualan usaha burger. Penjual harus menjelaskan biaya tiap elemennya.
Jualan burger melakukan pemasaran (channels) melalui media sosial, serta aplikasi GoFood dan GrabFood.
Pendapatan (revenue streams) jualan murni dari hasil jualan burger. Tetapi, keuntungan dapat dibagi jika ada yang mengajak kerjasama.
Seperti itulah penjelasan mengenai bisnis model canvas makanan, yang bisa ditiru untuk penggiat usaha muda. Tanpa memandang besar usaha makanannya, model ini memang memberikan rangkuman yang krusial untuk menentukan plan kedepannya.
0 Komentar