masnasih.com - Tulisan ini memberikan bukti bahwa manusia tempatnya salah dan lupa, atau bisa dikatakan juga tiada yang sempurna. Buku yang terkemas di dalam plastik dengan cover yang rapi terlihat seperti tak ada yang cacat, ternyata isi di dalamnya ada satu halaman tak bertulisan.

Namun saya yakin buku ini menjadi best seller atau bahkan mega seller karena buku ini masuk ke dalam toko buku yang bisa dikatakan kurang lengkap. Dugaan saya toko buku ini hanya menjual buku-buku yang laris di pasar buku atau paling tidak buku ini tak lekang dimakan oleh zaman alias kapanpun masanya buku ini selalu dicari oleh orang.

Jika diambil pelajaran maka banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik, salah satunya adalah halaman yang kosong diibaratkan aib, sedangkan isi materi cover dan plastik pembungkusnya adalah perbuatan baik yang mampu menutupi aib tersebut.

Semua orang mempunyai Aib. Orang yang baik perangainya lah yang mampu menutupi aibnya sehingga ia terlihat seperti orang yang sempurna. Orang yang berilmulah yang mampu membuat aibnya tak terlihat atau hanya samar-samar saja. Adapun ada yang melihat, ia tak terlalu menghiraukannya dan hanya dipendam sendiri tak diumbar-umbar ke orang lain.

Berbicara tentang orang baik, kenapa aibnya tidak terlihat?

Dengan logika sederhana orang yang baik tentunya kebaikannya yang menonjol, setiap sesuatu yang tak baik tidak ia lakukan atau dilakukan tetapi secara sembunyi-sembunyi. Orang baik juga tidak suka mengumbar aib orang lain sehingga ketika ada orang yang melihat aibnya, orang tersebut juga tak akan mengumbarnya ke orang lain.

Sedangkan orang yang buruk perangainya aibnya cenderung terumbar. Baik diumbar sendiri ataupun diumbar oleh orang lain. Orang yang tidak baik akan melakukan perbuatan-perbuatan tak baik pula, bahkan perbuatan tersebut dilakukan di depan khalayak umum. Itulah aib yang diumbar sendiri.

Orang yang tak baik juga suka menggunjing orang lain, mengoreksi kekurangan orang lain, dsb. Maka ketika orang yang digunjing mengetahuinya, bisa jadi orang tersebut menyerang balik dengan mengorek-ngorek aibnya kepada semua orang yang ia temui. Adapun jika orang yang digunjing ternyata membiarkannya, maka hukum alam akan berbicara, suatu ketika ia pasti aibnya akan terbongkar semuanya.

Maka ungkapan tentang "manusia adalah tempatnya lupa dan salah" adalah benar adanya. Setiap orang mempunyai aib. Maka ketika kita melihat orang yang terlihat sempurna karena kita hanya melihat sampulnya saja.

Aib adalah sesuatu yang akan membuat orang lain malu ketika terbongkar. Maka jagalah aib orang lain apabila ingin aib kita terjaga.  Wallahu A'lam.