masnasih.com - Panasnya situasi politik membuat pikiran saya lelah karena harus menahan diri untuk tidak baper, terbawa suasana, dan ikut memperkeruh suasana. Namun isu politik memang sangat menggelitik, membuat saya rindu, dan rasa penasaran saya tak bisa ditahan.

Isu-isu itu memainkan perasaan setiap orang yang mengkonsumsinya, terlebih lagi adalah lawan politik yang membacanya, ini akan menjadi bahan ketawaan semut yang sedang sibuk bekerja. Semut-semut itu sejenak melihat tingkah laku manusia di Indonesia, lalu tertawa kecil sembari melanjutkan kesibukannya.

Perasaan memang mudah dimainkan. Melalui tulisan pikiran akan menggambarkan hal-hal yang melebihi pikiran penulisnya. Pujian mengudarakan perasaan pembacanya. Bagaikan terbang bebas ke ruang angkasa raya ia senang tak terbayangkan. Celaan menjatuhkan hati pembacanya. Serasa dibanting, perasaan pembaca hancur lebur tak karuan.

Dunia maya adalah senjata yang ampuh untuk menghancurkan pertahanan lawan. Orang yang jantungan mungkin akan mati seketika saat membaca tulisan-tulisan celaan. Orang yang sehat pun seketika sekarat melihat tulisan itu. Hatinya hancur lebur, nafsunya naik ke ubun-ubun, lehernya tegang, terkena angin dan seketika tewas karena jatuh ke jurang.

Orang primitif terheran-heran. Namun ia tetap sibuk dengan persiapan menghadapi kehidupan setelah kematian. Ia tak mau terlibat dengan kekacauan yang telah terjadi pada orang era sekarang. Sampai ajal menjemput, ia tetap menjadi orang yang bahagia tanpa terikat oleh tipuan dunia.

#SastraAbadi