masnasih.com - Apakah Anda sedang ingin membuat berita, tetapi masih bingung dengan caranya? Jika iya, maka Anda sangat beruntung membaca artikel ini karena artikel ini akan membantu Anda mempelajari cara membuat berita dengan cara sederhana tetapi hasilnya luar biasa. Saya tidak akan panjang lebar dalam membuat artikel ini karena itu akan memberikan kesan susah. Jadi mari langsung saja ke inti pembahasannya.

Inilah kata-kata yang perlu diingat sebelum membuat berita :

"Jika suatu tulisan mengandung unsur 5W+1H dan bersifat fakta, maka itu adalah kalimat berita."

5W + 1 H

Oke sebelum masuk ke contoh saya akan jelaskan 5W+1H itu apa.

5W + 1H adalah berasal dari bahasa inggris. Dimana, 5W (what, when, who, why, where) dan 1H (How). Oke kita artikan satu persatu ya.

1. What artinya apa
2. When artinya kapan
3. Who artinya siapa
4. Why artinya kenapa/mengapa
5. Where artinya dimana, dan
6. How artinya bagaimana

Dan 6 kata tersebut (5W + 1H) adalah rumus dari berita. So, jika kalimat yang kita buat sudah memenuhi 6 unsur tersebut maka itu sudah termasuk berita.

Contoh Berita

Oke, sekarang saya beri contoh sederhana dari berita.

Pada hari senin, 17 Agustus 2018 telah dilaksanakan lomba panjat pinang di desa Alun-alun kota Pekalongan. Lomba ini diadakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 73. Ada 15 peserta yang mengikuti lomba ini dan disaksikan oleh masyarakat Kota Pekalongan. Lomba berlangsung cukup menegangkan saat dua orang peserta berhasil meraih puncak pada pukul 22.00 WIB, mereka kehabisan tenaga dan pingsan. Penonton yang ramai mendadak diam dan panitia menghubungi PMI untuk meminta bantuan. Pada pukul 22.15 WIB Anggota PMI sampai ke lokasi dan menolong peserta yang pingsan. Pukul 22.30 2 peserta yang pingsan berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Kraton.

Paragraf di atas sudah bisa dikategorikan sebagai berita. Itu sebagai contoh saja ya. Itu tidak fakta, tetapi cukup bisa menggambarkan bentuk sederhana sebuah berita.

Penjelasan

Untuk lebih jelasnya akan saya paparkan unsur-unsur yang termuat di dalam paragraf berita tersebut.

1. What (Peristiwa apa yang terjadi?)

Lomba Panjat Pinang

2. When (Kapan peristiwa terjadi?)

Senin, 17 Agustus 2018

3. Who (Siapa Pelaku yang Terlibat?)

Pemerintah Kota Pekalongan, Masyarakat Kota Pekalongan, 15 Peserta Lomba, Panitia Lomba, PMI.

4. Why (Mengapa Terjadi? / Mengapa lomba diadakan?)

Dalam rangka HUT RI ke-73

5. Where (Dimana peristiwa itu terjadi?)

Di Alun-alun Kota Pekalongan.

6. How (Bagaimana Kronologi Kejadiannya?)

Lomba berlangsung cukup menegangkan ... Dst.

* * *

Oke jadi itulah cara sederhana membuat berita. Mudah bukan?

* * *

Loh, mudah sekali kan?

* * *

Membuat Berita Agar Lebih Terihat Elegan

Oke sekarang untuk melengkapinya, biar terlihat elegan, kita perlu menambahinya dengan beberapa sumber yang terpercaya. Jadi gampangnya kita memberikan informasi dari pihak terkait. Kita perlu wawancara pihak yang terlibat. Yaitu, Pemerintah Kota Pekalongan, Peserta Lomba, Masyarakat Kota Pekalongan yang Menyaksikan, Panitia Lomba, dan PMI.

Jadi, kita wawancara mereka dan nanti hasil wawancara dimasukkan ke dalam berita untuk memperkuat otentitas berita tersebut. Semakin beragam sumbernya semakin baik beritanya.

Contoh tambahan sederhana

Menurut Santoso (Petugas PMI) kejadian pingsan saat panjat pinang sering terjadi karena kelalaian panitia.

"Kejadian ini memang sudah sering terjadi. Biasanya panitia tidak memperhatikan waktu dan kondisi kesehatan peserta." Paparnya.

* * *

Yah. Jadi, sesimple itu membuat berita.

* * *

Sekarang yang terpenting apa?

Yang terpenting dalam membuat berita adalah :

1. Aktual (terupdate)
2. Faktual (fakta/nyata)
3. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya
4. Tulisan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
5. Mengandung unsur 5W + 1 H
6. Bersifat netral, tidak berpihak pada salah satu pihak.