masnasih.com - Entah kenapa tiba-tiba pikiran saya begitu kacau saat ini. Nafsu yang tertahan cukup lama sepertinya memberontak ingin bebas. Saat nafsu ditahan perasaan kita benar-benar tertekan dan jenuh bingung apa yang harus dilakukan.

Kita hidup memang dengan nafsu, sebagian aktivitas kita juga merupakan bagian dari nafsu. Baik nafsu baik, maupun nafsu yang kurang baik. Salah satu contoh dari nafsu adalah hasrat ingin meraih sesuatu. Kita menginginkan sesuatu, Itu adalah nafsu. Saat kita ingin memenuhi kebutuhan nafsu juga akan bekerja. Jika nafsu tak bekerja, maka tentu kita tidak pernah melakukan apa yang harus kita lakukan.

Contoh sederhananya kita ingin makan. Maka nafsu kita akan bekerja dengan cara memvisualisasikan diri enaknya jika kita makan makanan itu. Tanpa nafsu makan tentu mood untuk makan hilang. Saat makan pun terasa hambar, tak merasakan kenikmatan dari makanan itu.

Nafsu bekerja sesuai dengan kebiasaan. Kebiasaan yang baik akan tetap baik selama tetap baik, ketika ada sesuatu yang menghambatnya maka nafsu bisa saja beralih ke arah yang salah karena untuk melampiaskannya. Misalnya setiap hari makan, dan suatu ketika tidak ada sesuatu yang bisa dimakan, maka ia akan mencari cara untuk tetap makan apapun caranya, dan tak menutup kemungkinan ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepuasannya, mencuri makanan orang lain misalnya.

Ya. Kita tidak pernah tahu apakah kita bisa menahan derasnya arus nafsu jika suatu hari nanti ia lepas tak terkendali. Siapapun sangat rentan, orang sekuat apapun akan selalu kalah dengan nafsunya sendiri. Maka kita harus pandai-pandai mengalihkan perhatian nafsu dari yang tak baik ke yang lebih baik. Pikiranlah yang bisa mengontrol semuanya. Tanamkan kebaikan dalam hati, hapus segala kamus yang menjerumuskan diri dari hal-hal yang tak baik.

Itulah cara yang paling ampuh untuk melawan nafsu. Atau lebih tepatnya mengendalikan nafsu agar tetap terjaga, tetap dalam kedamaiannya.