Risiko Usaha Pecel Lele

Usaha pecel lele saat ini banyak diminati, karena modal dan resikonya yang tidak terlalu besar. Tetapi yang namanya usaha pasti ada resikonya. Untuk itu, ketahui resiko usaha pecel lele sebelum mencobanya.

Resiko dalam menjalankan usaha memang tidak bisa dihindari, namun jangan khawatir karena usaha pecel lele ini tidak beresiko besar dan wajar dialami para pelaku usaha kuliner kaki lima. Berikut resiko usaha pecel lele:

1. Penjualan Menurun Saat Cuaca Buruk

Cuaca menjadi tantangan berat bagi para pelaku usaha kuliner, terutama usaha pecel lele yang lokasi jualan biasanya di pinggir jalan. Jika cuaca buruk, besar kemungkinan penjualan akan menurun.

Mengapa demikian? karena lalu lintas jalan tentu akan berkurang keramaiannya, selain itu orang juga malas keluar rumah untuk sekedar makan atau jajan.

Untuk menyiasati permasalahan ini, pemilik warung pecel lele bisa mencoba mendaftarkan warungnya di aplikasi Grabfood atau Gofood. Dengan demikian pembeli masih bisa memesan dari rumah walau cuaca sedang tidak baik.

2. Bermasalah dengan Perizinan

Selain cuaca buruk, resiko yang harus dihadapi oleh pengusaha pecel lele adalah soal perizinan. Perizinan ini yang biasanya banyak menjadi keluhan para pedagang kaki lima karena sudah berijin pun masih sering dipermasalahkan.

Agar terhindar dari razia satpol PP, pastikan memiliki izin yang resmi atau bisa menghubungi pihak keamanan setempat. Biasanya ada persatuan pedagang yang memiliki aturan dalam berjualan dan bisa diikuti agar aman tidak bermasalah.

3. Terkena Pungli

Meski pemilik warung pecel lele sudah memiliki ijin, tidak menutup kemungkinan ada oknum yang suka meminta uang keamanan. Itulah resiko usaha pecel lele yang memang harus dihadapi jika ingin menjalankan usahanya.

Perlu diketahui, jumlah pungli ini tidaklah terlalu besar dan masih dikatakan wajar. Anggap saja sebagai pengeluaran dan bisa masukkan dalam pembukuan agar pengeluaran bisa terukur.

Permasalahan pungli sebenarnya tidak usah dipusingkan, pemilik usaha bisa saja memberikan sedikit uang demi usahanya bisa berjalan tanpa gangguan. Namun jika pungli dirasa mengganggu atau memberatkan bisa memilih untuk melaporkan.

4. Usaha Pecel Lele Cukup Melelahkan

Untuk memulai berjualan, butuh tenaga yang cukup untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari tenda untuk tempat berjualan, meja dan kursinya, juga bahan-bahan dan peralatan memasaknya.

Menu yang ada di warung pecel lele adalah menu dadakan, artinya ada pembeli baru penjual memasaknya. Artinya, jika ada banyak pembeli pasti melelahkan.

Agar tidak terlalu repot dengan hal-hal yang sudah dijelaskan di atas, pemilik usaha pecel lele bisa membayar orang untuk membantu mempersiapkan segala sesuatunya.

5. Ada Bahan yang Cepat Basi

Dari banyaknya menu yang disediakan, sebenarnya bahan utamanya tidak cepat basi karena masih mentah dan bisa disimpan dalam kulkas. Namun, sambal pecel lele yang sudah dibuat tentu tidak akan bisa bertahan lama.

Sambal adalah salah satu pelengkap yang memang harus dibuat terlebih dahulu sebelum ada pembeli, guna proses menyiapkan makanan bisa jadi lebih cepat.

Agar dapat meminimalisir resiko sambal basi, jangan buat dalam jumlah banyak. Perkirakan dengan kebutuhan per harinya. Jika kehabisan bisa membuatnya kembali.

Itulah resiko usaha pecel lele yang harus dipertimbangkan sebelum memilih untuk membuka usaha pecel lele. Semua usaha pasti menghadapi resiko-resiko seperti dijelaskan di atas, untuk itu jangan dijadikan alasan untuk takut membuka usaha pecel lele.