Ilustrasi orang terkena flu

Terkadang saat kurang tidur badan akan terasa tak enak dan juga seperti mudah meriang dengan ditandai flu. Namun, apakah benar, orang yang kurang tidur mudah terkena flu? Berikut adalah penjelasannya. 

1. Tidur dan Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh

Tidur yang baik adalah bagian penting dari pemeliharaan kesehatan dan vitalitas tubuh. Saat kita tidur, tubuh memasuki beberapa tahap tidur yang berbeda, termasuk tidur ringan dan tidur REM (Rapid Eye Movement). Dalam tahap tidur ini, terjadi berbagai proses yang mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh:

Produksi Sitokin: Sitokin adalah protein yang berperan sebagai molekul sinyal yang mengatur respon kekebalan tubuh terhadap infeksi, peradangan, dan luka. Selama tidur, produksi sitokin meningkat, membantu meningkatkan respons imun dan perbaikan sel-sel tubuh.

Pembentukan Antibodi: Saat tidur, tubuh juga memproduksi antibodi yang bertugas mengenali dan melawan patogen, termasuk virus dan bakteri. Antibodi membantu sistem kekebalan tubuh dalam memberantas agen penyebab penyakit.

Detoksifikasi: Selama tidur, sistem limfatik tubuh aktif membersihkan toksin dan zat-zat asing dari jaringan tubuh. Proses detoksifikasi ini mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

2. Kurang Tidur dan Penurunan Fungsi Kekebalan Tubuh

Kurang tidur, baik secara kronis maupun akut, dapat memiliki efek merugikan pada sistem kekebalan tubuh. Beberapa mekanisme yang dapat terpengaruh adalah:

Sitokin dan Respon Kekebalan Tubuh: Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan produksi sitokin, yang berarti tubuh kurang mampu merespons infeksi dengan efisien.

Sel Darah Putih: Sel darah putih, termasuk limfosit (sel T dan B) dan fagosit, berperan penting dalam merespons dan melawan patogen. Kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan jumlah dan aktivitas sel darah putih ini.

Mekanisme Antiinflamasi: Kurang tidur dapat mengganggu mekanisme antiinflamasi alami tubuh, sehingga peradangan dalam tubuh menjadi lebih sulit dikendalikan.

Faktor Stres: Kurang tidur dapat menyebabkan stres fisik dan psikologis. Stres kronis menyebabkan pelepasan hormon kortisol yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

3. Hubungan dengan Risiko Terkena Flu dan Infeksi

Ketika sistem kekebalan tubuh melemah akibat kurang tidur dan stres, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi, termasuk virus flu. Virus influenza dapat menyerang selaput lendir saluran pernapasan, menyebabkan gejala seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan. Jika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik, virus ini dapat lebih mudah menyebar dan menyebabkan infeksi yang lebih parah.

Penting untuk dicatat bahwa hubungan antara kurang tidur dan risiko flu bersifat kompleks, dan risiko seseorang terkena flu juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti:

Umur: Anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah biasanya lebih rentan terhadap flu.

Imunisasi: Vaksinasi flu dapat membantu melindungi tubuh dari beberapa jenis virus flu.

Paparan: Tingkat paparan dengan virus flu di lingkungan sekitar juga mempengaruhi risiko tertularnya.

Mengutip dari National Sleep Foundation, orang dewasa umumnya disarankan untuk mendapatkan 7-9 jam tidur per malam, sementara remaja dan anak-anak membutuhkan waktu tidur yang lebih lama.

Untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, penting untuk memprioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas, serta mengadopsi gaya hidup sehat secara keseluruhan. Jika seseorang sering mengalami gangguan tidur atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka, berkonsultasilah dengan profesional medis untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.